Langsung ke konten utama

Peranan Indonesia dalam Kerja sama Internasional


TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN



















 


























Oleh : Ayustin Arisanti (9I/07)







DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG
SMP NEGERI 20 MALANG
JL Raden Tumenggung Suryo no. 38
2012/2013


1.       Peran Indonesia dalam GERAKAN NON BLOK
Indonesia memiliki peran penting dalam perkembangan dan sejarah GNB. Salah satunya ditemukan saat Indonesia menjadi pemimpin GNB tahun 2001. Saat itu, Presiden Soeharto terpilih menjadi ketua GNB. Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta. Selain itu, Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketenangan dikawasan bekas Yugoslavia pada tahun 1992. Pada waktu itu kawasan tersebut dilanda peperangan antaretnis.

2.       Peran Indonesia dalam PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) adalah organisasi yang menghimpun negara-negara di dunia.
Indonesia menjadi anggota PBB pada tanggal 27 September 1950. Indonesia adalah negara ke-60 yang menjadi anggota PBB. Pada tanggal 23 Desember 1964, Presiden Soekarno menyatakan ketidakpuasan terhadap keberadaan PBB dan sekaligus memberi ancaman untuk keluar dari PBB. Indonesia memprotes masuknya Malaysia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Saat itu Indonesia sedang bermusuhan dengan Malaysia. Indonesia keluar dari PBB secara resmi pada tanggal 1 Januari 1965. Indonesia kembali aktif di PBB secara nyata tampak dengan terpilihnya Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik, menjadi Ketua Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

Keanggotaan PBB
Keanggotaan PBB dibedakan atas anggota asli dan anggota tambahan. Anggota asli adalah negara-negara anggota PBB yang ikut serta menandatangani Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa di San Fransisco pada tanggal 26 Juni 1945. Anggota asli terdiri dari 50 negara. Anggota tambahan adalah negara-negara anggota yang masuk kemudian berdasarkan persyaratan.

Brikut adalah peran serta Indonesia dalam misi-misi perdamaian yang dilakukan bersama DK PBB :
a)              Mengirim Kontingen Garuda I untuk menjaga perdamaian di Terusan Suez, Mesir pada tanggal 1 Januari 1957.
b)              Mengirim Kontingen Garuda II ke Zaire yang mengalami perang saudara pada tanggal 10 September 1960.
c)              Mengirim Kontingen Garuda III ke Zaire untuk menggantikan Kontingen Garuda II yang telah menyelesaikan tugasnya pada bulan Desember 1962.
d)              Mengirim Kontingen Garuda IV ke Vietnam yang mengalami prang saudara. Kontingen ini selesai bertugas tahun 1973.
e)              Mengirim Kontingen Garuda V menggantikan Kontingen Garuda IV di Vietnam.
f)                Mengirim Kontingen Garuda VI dikirim ke Timur Tengah guna menyelessikan sengketa antara Mesir dan Israel pada tahun 1973.
g)              Mengirim Kontingen Garuda VII ke Vietnam, menggantikan Kontingen Garuda V yang telah selesai masa tugasnya.
h)              Mengirim Kontingen Garuda VIII ke Timur Tengah menggantikan Kontingen Garuda VI yang telah selesai masa tugasnya pada tahun 1977.
i)                Mengirim Kontingen Garuda IX dikirim ke Lebanon pada tahun 2006. Kontingen ini bertugas menjaga perdamaian selpas serangan Israel ke Lebanon.




3.       Peran Indonesia dalam KONFERENSI ASIA-AFRIKA
KAA adalah pertemuan antara negara-negara Benua Asiadan Benua Afrika. KAA diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, tanggal 18-24 April 1955. Konferensi ini dihadiri oleh 23 negara Asia dab 6 negara Afrika.
Anggota konferensi dari Asia antara lain :
·          Afganistan
·          Arab Saudi
·          Burma (U Nu)
·          Ceylon (Sir John Kotelawala)
·          Republik Rakyat Cina
·          Ethiopia
·          India (Jawaharlal Nehru)
·          Indonesia (Ali Sastroamidjojo)
·          Irak
·          Iran
·          Jepang
·          Kamboja
·          Laos
·          Lebanon
·          Liberia
·          Libya
·          Mesir
·          Nepal
·          Pakistan (Mohammad Ali Bogra)
·          Filipina
·          Siprus 1
·          Sudan
·          Suriah
·          Thailand
·          Turki
·          Republik Demokratik Vietnam
·          Negara Vietnam (Republik Vietnam)
·          Kerajaan MutawakkilÄ«yah Yaman
·          Yordania

Peran serta Indonesia dalam KAA

Indonesia merupakan pemrakasa penyelenggaraan KAA. Indonesia disepakati menjadi      tuan      rumah KAA. KAA berjalan dengan sukses. KAA menjadi pusat perhatian dunia saat           itu.        Indonesia pun tidak lepas dari perhatian dunia karena menjadi tuan rumah.







Tujuan KAA :

·         Memajukan kerja sama antar bangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama.
·         Meninjau masalah-masalah sosial, ekonomi, dan budaya.
·         Memecahkan masalah kedaulatan nasional, rasialisme, dan kolonialisme.
·         Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha perdamaian dunia.


4.       Peran Indonesia dalam ASEAN
Association of South East Asian Nation (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (PERBARA) merupakan salah satu bentuk kerja sama negara di Asia Tenggara. Indonesia adalah salah satu negara yang mempelajari tentang kerja sama negara-negara Asia Tenggara.

Anggota ASEAN
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
·         Filipina (negara pendiri)
·         Indonesia (negara pendiri)
·         Malaysia (negara pendiri)
·         Singapura (negara pendiri)
·         Thailand (negara pendiri)
·         Brunei Darussalam (7 Januari 1984)
·         Vietnam (28 Juli 1995)
·         Laos (23 Juli 1997)
·         Myanmar (23 Juli 1997)
·         Kamboja (16 Desember 1998)


Tujuan ASEAN secara umum, yaitu mengadakan kerja sama antarnegara anggota di bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan. Tujuan ASEAN secara khusus sebagai berikut:
a.               Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial dan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
b.              Meningkatkan kerja sama dan salimg membantu untuk kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknologi dan politik.
c.               Meningkatkan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
d.              Mendirikan industri dan memperluas perdagangantermasuk perdagangan internasional.
e.               Menyelenggarakan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam industri pertanian.
f.                Memelihara kerja sama dengan organisasiregional dan intrnasional lainnya.

Indonesia aktif berperan serta dilingkungan ASEAN. Indonesia merupakan salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN. Indonesia berperan serta dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.
Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara ASEAN sebagai berikut:

1. Pemrakarsa Lahirnya ASEAN (1967)
Indonesia merupakan salah satu pemrakarsa lahirnya ASEAN. Wakil Indonesia dalam penandatanganan Deklarasi Bangkok adalah Adam Malik. Adam Malik adalah menteri luar negeri Indonesia pada saat itu. Adam Malik menyampaikan tujuan Indonesia untuk ASEAN yaitu, kemandirian kawasan dan sanggup bertahan terhadap pengaruh negatif dari luar kawasan.
2. Penyelenggara Sidang Pertama Panitia Tetap ASEAN (1967) 
Indonesia menjadi tuan rumah sidang pertama Panitia Tetap ASEAN. Sidang berlangsung pada tanggal 16 September 1967 di Jakarta.

3. Memfasilitasi Pemerintah Filipina dengan Gerakan Pembebasan Moro (1974)
Konflik pernah terjadi antara pemerintah Filipina dan gerakan pembebasan Muslim Moro. Pemerintah Filipina meminta Indonesia menjadi fasilitator usaha perdamaian antara pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan Moro. Indonesia menganjurkan pemerintah Filipina untuk menjamin kebebasan beragama di Filipina.
4. Penyelenggara KTT ASEAN I (1976)
Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN I. KTT ASEAN I berlangsung pada tanggal 23-24 Februari 1976 di Bali.
5. Jakarta Informal Meeting Tahun 1988
Pertemuan Informal di Jakarta (Jakarta Informal Meeting) diselenggarakan pada tahun 1988 di Jakarta. Pertemuan tersebut merupakan Indonesia untuk membantu upaya perdamaian pertikaian yang terjadi di Kamboja. Kontingen yang dikirim adalah Pasukan Garuda XII.
6. Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN (2003)
Komunitas keamanan ASEAN dibentuk pada tanggal 7 Oktober 2003 di Bali. Gagasan tersebut dikemukakan oleh Indonesia. Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN merupakan salah satu wujud kerja sama bidang politik dan keamanan.

Hasil KTT ASEAN
KTT ke-1
·         Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2
·         Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3
·         Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
·         Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
·         Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.
·         Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4
·         ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi.
·         Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.

KTT ke-5
·         Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.
KTT ke-6
·         Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7
·         Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
·         Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.
KTT ke-8
·         Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.
·         Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9
·         Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
·         Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTI KATA MULTILINGUALISME, PLURILINGUALISME, BILINGUAL DAN MONOLINGUAL.

ARTI KATA MULTILINGUALISME, PLURILINGUALISME, BILINGUAL DAN MONOLINGUAL.   1. MULTILINGUALISME :  merupakan  tindakan menggunakan banyak bahasa oleh individu atau masyarakat . Di dunia terdapat lebih banyak orang yang multilingual daripada monolingual. Multilingualisme menjadi salah satu fenomena sosial yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi dan keterbukaan budaya. Berkat kemudahan akses informasi yang difasilitasi oleh Internet, semakin banyak orang yang terpapar oleh berbagai jenis bahasa.

PT. ISS Indonesia menggunakan Mesin Antrian End Que

Kami melakukan pemasangan Mesin Antrian END Que pada perusahaan multinasional, yakni PT. ISS Indonesia. Jumlah sumber daya yang dikelola tidaklah sedikit, antrian tidak bisa dihindarkan, bahkan tidak hanya pada satu layanan. Hal tersebut jelas menyulitkan bagian pelayanan untuk

Larangan Wanita Haid menurut Islam

Larangan bagi wanita haid Haid adalah suatu hal yang normal bagi wanita. Keluarnya darah dari organ reproduksi sebagai suatu mekanisme alamiah yang terjadi reguler setiap bulan memang harus diketahui oleh siapapun, termasuk bagi pria karena nantinya pria akan menjadi pendamping wanita dan mungkin memiliki anak wanita. Kali ini kita akan membahas mengenai larangan beribadah bagi wanita yang sedang haid .